Products

Bagaimana Cara Menabung Saham?

Table of Contents


      Tulisan berikut ini sangat tidak cocok buat kelas menengah tai kucing yang hidupnya konsumtif, tidak disiplin menabung, pecinta flexing dan hobi judi slot. Bertaubatlah hey para kaum milenials tahan diri untuk masa depan. Semua berawal dari keresahan yang gua alami 4 tahun bekerja disalah satu Bank BUMN. Teori berbagai instrumen Investasi gua sangat paham tapi keberanian buat terjun yang masih cupu. Sampai akhirnya resign dan menjadi PNS "Guru" yang gajinya tidak seberapa dibandingkan kerjaan sebelumnya dan waktu yang lumayan luang akhirnya gua memberanikan diri untuk terjun masuk ke investasi khususnya di Pasar Saham itung-itung nyar duit jajan

Step 1 (Jenis Investasi)

       Ada bermacam-macam jenis investasi dari yang low risk low return dan high risk high return. Mulai dari emas, tanah, asuransi, deposito, reksadana, saham dan crypto. Gua disini memberanikan diri langsung terjun ke saham karena sebelumnya temen juga ada yang bisa dijadikan mentor. Baiknya sebelum terjun ke saham kenalan dulu sama investasi emas, reksadana atau deposito terlebih dahulu. Kenapa gua saranin untuk kenalan dengan ketiga instrumen tadi? Jelas untuk kalian belajar apa itu investasi sebagai dasarnya sebelum terjun ke saham. Beli Reksadana bisa lewat Bibit biasa diiklanin sama Om Dedi Corbuzier sama Bang Raditya Dika. Beli Emas bisa lewat Tokopedia. Deposito kalian bisa coba lewat konvesional atau lewat Bank-bank Digital contoh Allo Bank dan Jenius BTPN. Pertanyaannya bisa tidak 3 instrumen tadi buat kalian kaya?? Jelas tidak. Bagaimana dengan saham? Tentu bisa namun dengan catatan ada resiko besar dalam pasar modal namun ada banyak cara untuk meminimalisirnya agar tetap aman.

Step 2 (Saham)

         Saham adalah surat bernilai sebagai indikasi kepemilikan individu ataupun badan mengenai suatu perusahaan. Pengertian lain dari saham ialah suatu yang bernilai dan dikeluarkan oleh perusahaan berwujud Perseroan Terbatas ataupun Emiten. Saham tersebut dipakai untuk mengutarakan pemilik saham ialah memiliki beberapa dari perusahaan tersebut. Masih belum paham??? Sekrang buka laman google lalu ketik "Apa yang dimaksud dengan saham?" baca pahami dan cermati. Membeli saham berarti memiliki bisnis / perusahaan dengan kata lain jika kalian membeli suatu saham berarti kaliam menjadi bagiian dari bisnis perusahaan tersebut. "Beli saham harus jadi orang kaya dulu" udah ga jaman ngomong seperti itu lagi heyyy. Harga saham bahkan sekarang ada yang harganya Rp. 50,-/lembar jadi stop pemikiran sperti itu. Namun dalam pembelian saham untuk minimal pembelian yaitu 100 lembar atau biasa disebut dengan istilah Lot. 1 Lot sama dengan 100 lembar saham.

Contoh
Harga Saham   = Rp. 50,-
1 Lot                = Rp. 50,- x 100 Lembar = Rp. 5.000,-
Duit parkir di mall bisa buat beli saham kan... 

Step 3 (Sekuritas dan RDI "Rekening Dana Investor)

Dalam membeli saham kalian tidak bisa datang kaya diwarung trus tiba-tiba bilang kek gini....

    😁 = Misi beeeliiiii
    πŸ˜’ = Beli apaaa??
    πŸ˜ = Beli Sahamm
    πŸ˜‘ = Serukiti.... tolong lempar dajjal satu ini ketengah jalan !!!

      Beli saham ada langkah-langkahnya yang harus kalian ikuti. Awal kalian harus punya yang namanya RDI (Rekening Dana Investor). Untuk mendaptkan RDI kalian perlu mencari sekuritas sebagai perantara dalam transaksi saham. Nah gua kasih contoh beberapa sekuritas yang ada di Indonesia.

Sedikit saran dari gua yaitu pilih sekuritas yang terbaik. Kalian bisa browsing satu persatu mana sekuritas yang terbaik. Baik dalam segi apa???

Terdaftar di OJK
Aplikasi mudah di gunakan
Fee transaksi murah

Gua sendiri memakai lebih dari 1 sekuritas yaitu Miraeasset Sekuritas, Sucor Sekuritas, Mnc Sekuritas dan Indo Premier Sekuritas. 4 Sekuritas ini untuk memisahkan gua dalam investasi disaham baik investing, swing dan scalping dan day trading.

Step 3 (Buat RDI di Sekuritas)

        Setelah memilih sekuritas yang menurut kalian merupakan sekuritas yang terbaik. Saatnya kalian untuk mendaftar, kalian bisa langsung daftar dengan datang langsung ke kantor cabang sekuritas yang kalian pilih atau bisa mendaftar secara online buat yang males dan mager keluar rumah.

Bagaimana dengan syaratnya dalam membuat RDI ?? Syaratnya mudah, kalian cukup menyiapkan beberapa dokumen :

KTP
NPWP
Buku Tabungan

Apa beda RDI dengan Rekening biasa? RDI hanya berbentuk akun tanpa adanya Kartu Debet dan Buku Tabungan. Akun inilah yg berfungsi untuk login di Aplikasi Sekuritas yang kalian pilih. Dibawah ini contoh bentuk RDI gua di Sucor Sekuritas.

Step 4 (Tujuan Investasi)

        Setelah kalian sudah punya aplikasi trading dan RDI trus mau apa??? Nah sekarang kalian tentukan ke arah mana tujuan kalian berinvestasi??? Ada yang kepengen kalian beli kah kedepannya?? Rumah?Mobil?Motor?Tanah? atau mungkin cari tambahan untuk biaya nikah?? atau bisa hanya sekedar cari uang jajan tambahan?Tentukan tujuan kalian masing-masing karena itu akan mempengaruhi bagaimana cara kalian dalam terjun ke Pasar Saham baik itu tipe investor, scalping, day trading atau swing trading.

            Kalian bisa cari referensi orang-orang yang sudah sukses dalam Pasar Saham namun dengan cara gaya yang berbeda dalam berinvtasi. Ada Bapak Fundamentalis Pak Lo Kheng Hong yang berjulukan Warren Buffet nya Indonesia dengan gaya Value Investing nya. Ada juga Pak Bekti Sutikna sebagai seorang rajanya scalper sehingga beliau dapat menerima berbagai penghargaan dari Mirae Asset dan hingga berhasil menerbitkan Buku berjudul Super Scalper. Banyak sebenernya yang bisa kalian contoh sebagai Guru atau contoh dalam berinvestasi dalam Pasar Saham yang tidak bisa gua sebutin nanti kalian cari sendiri..... Namun perlu berhati-hati di luar sana banyak sekali grup grup berbayar yang menawarkan sinyal-sinyal yang di bilang saham tersebut akan naik padahal yang terjadi malah zonk. Carilah grup yang didalamnya terdapat guru yang bisa kalian ambil ilmunya yang baik dan benar.

Step 5 (Pasar Modal)

            Jual beli saham sebenarnya mudah dan simple. Kalian membeli saham di harga yang murah dan jual kepada orang yang mau membeli ketika harga naik. Segitu saja konsep simpel dalam pasar modal. Orang-orang dengan tipe seperti ini biasa disebut dengan trader. Berikut beberapa contoh jual beli saham yang gua lakukan

Contoh :
  • Gua membeli saham dengan kode emiten CANI dengan harga Rp.126,- dan ketika harga naik menjadi Rp. 168,- langsung gua jual dengan presentasi keuntungan sejumlah 33%. ini untuk day trading.
  • Berbeda dengan day trading untuk swing trade kalian bisa lihat contoh saham dengan kode emiten MSKY. Gua beli MSKY Rp. 304,- dan emiten ini naik sampai Rp. 504,- dengan presentasi keuntungan 54%

        Nah karena perubahan harga inilah yang digunakan para trader untuk mencari keuntungan/profit. Para Trader hanya menargetkan profit 1% - 3% apabila dapat anggap rejeki biasanya lebih ke "Cuan Bungkus" sebutannya. Berbeda dengan para trader yang biasa menggnakan harian para investor justru hold saham dalam waktu yang panjang seperti Bapak Lo Kheng Hong. Beliau dapat hold saham sampai bertahun-tahun sehingga mendapatkan profit yang sangat besar. Hal ini yang menjadikan beliau di sebut Warren Buffet Indonesia.

        Setelah tau keuntungan dan resiko dalam pasar saham mulailah kalian belajar resiko terlebih dahulu secara mendalam agar modal awal tidak tergerus karena adanya penurunan harga saham. Lebih dari 700 emiten saham yang bisa kalian beli yang terdiri dari berbagai sektor baik perbankan, cunsomer, finance, energi, perkapalan, real estate dll. Untuk pemula sebaiknya kalian pilih emiten bluechip. Apa itu bluechip? Bluechip adalah perusahaan dengan nilai kapitalisasi lebih dari 40 Triliun. Kalian bisa lihat di web idx.co.id buat lebih lengkapnya.

            Namun dalam Pasar Saham kalian juga perlu adanya diversifikasi jangan cuma masuk ke dalam saham saham bluechip saja. Kalian harus coba dan belajar masuk ke sektor lainnya yang menurut kalian untuk jangka panjangnya bagus. Mungkin bisa perbankan, perkapalan atau mungkin consumer.


           

       Gua kasih contoh dua emiten saham di atas ada BBCA yaitu Bank Central Asia Tbk dan SMDR yaitu Samudra Indonesia Tbk. Untuk BBCA jika kalian membeli saham BBCA di tahun 2017 berarti kalian sudah mendapatkan untung 113%. Sedangkan untuk SMDR jika kalian membeli saham SMDR di tahun 2020 berarti kalian telah untung 936%. 

        Dari kenaikan harga itulah kalian mendapatkan untung atau istilahnya Capital Gain. Tidak berhenti disini saja cara kalian dapat untung tapi juga ada yang namanya deviden. Keuntungan dari perusahaan tiap tahunnya itu juga akan dibagikan kepada kalian sebagai pemegang saham tersebut. Untuk melihat berapa besaran deviden kalian bisa cek disekuritas kalian masing masing pada menu deviden.              

Step 6 (Analisa Perusahaan)

    "RDI, App Sekuritas dan Emiten-emiten sudah jelas berarti kita tinggal beli kah?". No.... Tidak secepat itu ferguso calm lahhh. Sebelum kalian beli saham pelajari dulu Fundamental Perusahaannya bagus atau tidak. Berbicara sebagai pemula dan sama-sama lagi belajar jangan sampai melakukan kesalahan fatal dalam pasar modal yang mengakibatkan kalian nanti jadi trauma dipasar modal dan akhirnya kapok dan kembali simpen uang cuma di tabungan aja.

        Sebagai seorang investor pastinya kalian pengen uang kalian di kelola oleh perusahaan yang punya fundamental yang bagus juga kan. Sangat tidak mungkin kalian mau berinvestasi ke perusahaan yang rugi tiap tahunnya. Minimal kalian kenali saham yang akan kalian beli. Misal kalian mau beli ICBP pasti tau dong Indomie. SIDO kalian juga pasti kalau masuk angin minum Tolak Angin kan. Atau kalian pakai Lifebuoy Pepsodent dan Sunlight dirumah itu semua barang punya UNVR atau Unilever. Jangan beli saham yang kalian tiidak tau produknya. Dan sebisa mungkin kalian tau proyek kedepan perusahaan yang kalian beli itu seperti apa.

         Setelah sudah menentukan mau beli saham sekarang kalian pelajari laporan keuangannya. Kalian bisa lihat pada web idx atau bisa juga lewat RTI biar lebih simple. Karena dengan kalian mempelajari hal tersebut kalian jadi tau persahaan yang kalian pilih bagus atau tidak. Pada dasarnya nilai suatu saham mengacu pada Fundamentalnya. Begitu juga dengan kinerja perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap harga sahamnya. Indikator Fundamental yang harus kalian pelajari ada berbagai macamhal mulai dari EPS, PBV, PER, DER, dan ROE.

        Mungkin segini dulu aja kali ya. Tulisan begini mungkin akan gua lanjutin dengan informasi yang lain bisa tentang candle stick, pattern, baca baca garis trendline, cara avg down / avg up saham yang benar, value investing, DCA (Dollar Cost Averaging) dll deh. Kalian juaga bisa belajar lewat para influecer saham yang ada di instagram dan Youtube tapi tetap harus dengan analisa kembali dari diri kalian sendiri. Yang perlu di ingat kalau kalian mau jadi Investor belajarlah Fundamental Analisis. Jika kalian mau jadi Trader kalian belajarlah Tekhnikal Analisis.

Tambahan sedikit referensi beberapa buku yang mungkin bisa beli dan baca

  • The Super Scalper dari Bekti Sutikna bisa kalian beli disini
  • Ilmu Saham dari Belvin Tannadi bisa kalian beli disini
  • Cara Ampuh investasi ala Warren Buffet dan Lo Kheng Hong bisa kalian beli disini


"Sekian dan Happy Investing"


Surya A Mahendra
Surya A Mahendra Hanya seorang Guru yang mecoba untuk ngeblogger

1 comment

sants21 30 May 2022 at 19:07 Delete
kereen, smoga konsisten suhu...
sangat bermanfaat πŸ™ŒπŸΌπŸ”₯